Monday, October 16, 2017

ADBI4443-Perencanaan dan Pengembangan Bisnis - Diskusi 8

Coba Anda jelaskan masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis, lalu diskusikan dengan teman-teman pada forum ini.

Ketika menentukan perencanaan bisnis sebagai alat yang dipergunakan untuk perusahaan, yang terpikir dalam benak pikiran adalah, ”Dari mana memulai?”, pada mulanya akan menemukan kesulitan yang ”luar biasa”, akan tetapi harus memulainya dengan yang gampang dan simpel dahulu dengan menekankan ketelatenan dan keseriusan. Proses penulisan perencanaan bisnis memerlukan informasi yang terperinci hampir pada masing-masing aspek dari bisnis kita yang mencakup industri, produk atau jasa pasar, operasional, personil, dan lain-lain.

Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis adalah sbb:
1. Masalah pribadi sendiri; Dia sendirilah faktor utama yang akan menentukan usaha yang diinginkan.
2. Masalah modal keuangan; Dalam penyusunan sebuah rencana bisnis tidak terlepas dari masalah modal keuangan, sudah diketahui besarnya modal yang diperlukan untuk membuka jenis perusahaan apa.
3. Masalah organisasi perusahaan; Seberapapun perusahaan yang kita susun dan rencanakan tetap mempunyai bentuk (hukum) nya.
4. Masalah kesempatan usaha; Adalah kemungkinan kemungkinan apa yang terbuka dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ranupandoko(1990) mengemukakan kendala yang sering dijumpai dalam menyusun rencana, yaitu: a. Sulit"menentukan asumsi yang akurat b. Masalah yang dihadapi berubah terus d. Kurang luwes dalam menghadapi perubahan e. Tidak terkuasainya faktor lingkungan
Perencanaan yang efektif adalah perencanaan yang dapat menghasilkan seperangkat rencana yang dapat dipraktekkan atau dilaksanakan sehingga tujuan yang diinginkan akan tercapai (rencana efektif).

Rerefensi:
1. BMP - ADBI4443 - Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. Suryanto. Edisi 1

masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis :
walaupun telah dibuat rencana, akan tetapi belum tentu suatu rencana itu dapat dilaksanakan sesuai dengan isi dan tujuan rencana. the Liang Gie (opcit) mengemukakan bahwa masalah - masalah yang menggagalkan rencana umumnya adalah :
  1. rencana itu tidak memenuhi ciri - ciri yang diisyaratkan bagi suatu rencana yang baik ( perencanaan tidak cakap )
  2. ketidaktentuan masa depan ( terjadinya perubahan besar dalam situasi ) dengan tanpa kemungkinan untuk mengatasinya.
  3. pelaksana rencana tidak cakap, kurang wewenang atau merosot semangatnya
  4. kurang bimbingan dan kontrol dalam pelaksanaannya, sehingga penyimpangan - penyimpangan yang kecil tidak segera di perbaiki
Ranupandoko ( 1990 ) mengemukakan kendala yang sering dijumpai dalam menyususn rencana yaitu :
  1. sulit menemukan asumsi yang akurat
  2. masalah yang dihadapi berubah terus, pengaruh psikologis pada rencana
  3. kurang luwes dalam menghadapi perubahan
  4. tidak terkuasainya faktor lingkungan
handayaningrat ( 1985 ) mengemukakan rintangan - rintangan dari perencanaan yang efektif yaitu :
  1. jangka waktu yang dipergunakan : waktu yang dipergunakan untuk perencanaan oleh manajer akan menetukan besarnya ketelitian dari perencanaan itu sendiri. banyak waktu yang disediakan dalam perencanaan, menentukan banyaknya hal - hal yang akan diketahui diluar kemampuannya, atau dengan kata lain banyaknya waktu yang disediakan bearti akan diketahui banyaknya keadaan / situasi yang akan datang (forecasting ). yang berarti pula akan lebih mampu melihat kejadian - kejadian yang akan datang. keadaan sekarang merupakan bagian yang menetukan untuk perencanaan untuk waktu yang akan datang. karena kondisi sekarang ini dapat memberikan suatu gambaran untuk keperluan yang akan datang, sekalipun tidak selalu tepat.
  2. kejadian - kejadian yang tidak diramalkan sebelumnya. adalah tidak mungkin untuk mengetahui terlebih dahulu dengan pasti terhadap hal - hal yang akan datang untuk menyusun suatu rencana yang tepat yang dapat dipertanggungjawabkan. oleh karena itu, maka perencanaan didasarkan atas kemampuan dalam keadaan sekarang ini dengan mengusahakan atau dengan memperhitungkan apa yang dapat dicapai dalam waktu yang akan datang. sebab menejer atau perencana dalam kemampuannya untuk melihat kedepan berdasarkan atas perhitungan yang bersifat kualitatif bagi suksesnya suatu perencanaan.
  3. kemampuan mental. perencanaan mendasarkan diri atas kegiatan intelektual ( proses pemikiran ) yaitu suatu proses mengerjakan deretan ide - ide yang abstrak ( angan - angan  ) untuk melihat perubahan - perubahan dari beberapa kemungkinan pengaruh yang dihadapai dalam waktu yang akan datang. salah satu bentuk dari kemampuan mental yang utama dalam perencanaan ialah kemampuan dalam melihat konsep yang merupakan gambaran dari kempuan dan kecakapannya, tanpa melihat kepada efek yang mungkin terjadi. demikian pula kemampuan daya ciptanya juga terbatas karena mungkin dipengaruhi oleh keadaan dirinya sendiri ( emosi, egoistis, tekanan - tekanan, keterangan - keterangan, kesulitan - kesulitan dsb )
  4. kekurangan informasi. perencanaan memerlukan informasi yang cukup. kalau perencanaan tidak cukup informasi perencanaan itu sukar untuk dapat dipertanggungjawabkan. informasi yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif merupakan bagian dari periode waktu dalam perencanaan. periode waktu yang tersedia untuk memperoleh informasi yang cukup sangat terbatas. pengalaman menunjukan tentang bagaimana sukarnya memeperoleh informasi yang cukup untuk suatu perencanaan yang baik dan masuk akal ( rasional ). perencanaan akan kurang baik bilamana disusun dengan suatu informasi yang salah. oleh karena itu perlu diadakan studi dan penelitian ( investigation ) baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang berguna bagi perencanaan yang baik.
  5. berbagai rintangan / kesukaran administrasi. perencanaan biasanya dilakukan oleh staf perencana. belum tentu suatu hasil perencanaan disetujui oleh pemimpin. mungkin secara prinsipil dapat disetujui tetapi tidak mau melaksanakannya karena beberapa pemimpin berpendapat bahwa perencanaan itu tidak bermanfaat. sebab perencanaan itu hanya suatu gambaran yang tampaknya tidak menghasilkan apa - apa. kecuali itu waktunya dianggap tidak efisien karena hanya membuat seolah - olah pegawainya itu sibuk padahal tidak menghasilkan apa - apa yang nyata. oleh karena itu lebih baik melihat kepada hal - hal yang telah ada dengan mempertunggi pengatahuan / kecakapannya. dengan demikian lebih banyak menghasilkan perbaikan - perbaikan. disamping itu bahwa perencanaan memerlukan uang dan waktu karena biaya perencanaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang melaksanakan tetapi juga biaya untuk mengumpulkan dan menganalisis data. jelasnya bahwa perencanaan itu memerlukan pembiayaan tanpa pembiayaan perencanaan itu tidak mungkin sempurna.
  6. halangan kejiwaan. halangan psikologis yan gutama adalah bila menejer ( seperti orang pada umumnya ) hanya melihat pada keadaan yang sekarang dan tidak melihat keadaan yang akan datang. biasanya menejer itu menetang terhadap usaha perubahan, seperti pengalaman yang lampau yaitu mempertahankan tradisi yang lama. padahal perencanaan adalah suatu usaha perubahan dimana menejer harus memutuskan. dalam bidang niaga, perencanaan dengan anggaran yang cukup besar untuk pembelian barang - barang / peralatan biasanya ditentang oleh menejer karena dianggap suatu pemborosan. demikian pula pengurusan dan pengawasan anggaran dengan suatu prosedur yang telah ditentukan, dianggap suatu pemborosan. adapaun mengenai usaha untuk menghindarkan sebagai rintangan, ialah menjadi kewajiban bagi para perencana untuk berusaha meyakinkan menejer dan juga pendidikan dari menejer itu sendiri. agar tidak adanya tekanan bagi rencana yang diajukan, disamping itu rencana harus supel ( fleksible )
  7. pertimbangan - pertimbangan unsur  kemanusiaan. suatu bahaya dari kegiatan perencanaan adalah kemungkinan kurangnya pertimbangan atas unsur kemanusiaan didalam organisasi. karena tidak hanya menyangkut sesuatu yang bersifat fisik atau material saja, tetapi juga menyangkut segi kemanusiaan. kadang - kadang rencana itu mempunyai suatu efek  ( akibat ) adanya hubungan pegawai dan menejer itu sendiri. misalnya pengurangan pegawai karena memperoleh efesiensi kerja. bahaya ini dapat dikurangi dengan cara mengatakan suatu koreksi dan komunikasi bila perencanaan itu diterapkan agar dapat dicarikan pemecahannya terlebih dahulu. dengan mengadakan suatu komunikasi dan koreksi akan membantu kepada siapa akan terkena, yang kemudian akan saling menyadari atas usaha - usaha perubahan itu. mereka akan menyadari pula bahwa tujuan untuk mengembangkan rencana itu adalah demi kemajuan organisasi.

Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis adalah : 

1. Rencana Bisnis Jangka Pendek

Umumnya rencana bisnis jangka pendek terjadi pada tahap memulai mengerjakan sebuah ide bisnis. Ketika saya iseng bertanya, gimana kedepannya, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa untuk besok ya dipikirkan besok juga.
Nah, ini sebenarnya fatal sekali, karena sebuah bisnis dibangun tentu berharap akan tetap eksis di masa yang akan datang. Salah satu caranya ya harus dimulai dari sekarang bagaimana strategi yang pas untuk menghadapi masa yang akan datang.

2. Hanya Memiliki Satu Rencana Bisnis Saja

Kesalahan ini juga mayoritas pengusaha pemula melakukannya. Padahal dalam dunia bisnis semuanya serba tidak menentu. Mengantisipasi segala sesuatunya harus dilakukan. Ada baiknya jika dalam menyusun sebuah rencana bisnis, selalu buat beberapa rencana.
Jangan hanya satu saja, perhitungkan kemungkinan yang paling buruk yang mungkin terjadi. Lalu persiapkan alternatif rencana bisnis jika itu benar-benar terjadi. Sehingga paling tidak kita tidak begitu kaget jika hal buruk terjadi sewaktu-waktu.

3. Rencana Bisnis Hanya Sebatas Intern Saja

Sebuah rencana bisnis biasanya hanya disusun berdasar data atau informasi yang ada di dalam bisnis itu sendiri. Atau juga hanya pada perusahaan yang sedang dibangun saja. Sebaiknya susun rencana bisnis dengan mempertimbangkan tingkat persaingan pada pasar sesungguhnya.
Kumpulkan juga informasi tentang para pesaing Anda, bagaimana strategi mereka, langkah apa yang sedang mereka kerjakan dan sebagainya. Kelengkapan rencana bisnis seperti ini akan sangat membantu meringankan perjalanan bisnis teman-teman ke depan.

4. Rencana Keuangan yang Tidak Realistis

Rencana bisnis dalam membahas keuangan kebanyakan terlalu tinggi dalam ekspektasinya. Tak jarang menghitung keuntungan dengan skala dan patokan yang kurang realistis. Misalnya, jika kita mampu menjual dengan harga sekian maka kita akan untung sekian dan lain-lain.
Hitung-hitungan seperti itu memang diperlukan, namun juga harus melihat realita di pasar. Karena akan ada banyak variabel yang bisa mempengaruhi hitungan. Karena gejolak ekonomi dan keuangan global berada di luar jangkauan kita sebagai pelaku usaha.

5. Target Pasar Tidak yang Jelas Dalam Rencana Bisnis

Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita harus jelas dalam membidik market. Siapa target yang akan kita jadikan pangsa pasar harus jelas dan detail. Dalam menyusun sebuah rencana bisnis, ini biasanya sering tertinggal atau tidak tercover dengan baik.
Sehingga ketika dalam tahap pengeksekusian, akan terjadi kebingungan bagaimana menentukan langkah yang tepat. Ini dikarenakan target market yang tidak jelas dan masih samar.

6. Terlalu Tinggi Berharap Dari Satu Rencana Bisnis

Bersikap optimis adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam setiap langkah bisnis. Namun menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap satu rencana bisnis adalah hal yang tidak bagus. Kenapa demikian, karena berharap terlalu tinggi dari hanya satu rencana bisnis akan membuat pikiran berhenti pada satu titik saja.
Hal ini juga menjadikan pikiran menjadi sulit untuk berkembang dan melakukan analisa terhadap berbagai kemungkinan yang akan datang. Maka ini juga satu alasan kenapa harus memiliki tidak hanya satu rencana bisnis seperti pada point dua di atas.

EKMA4214-Manajemen Sumber Daya Manusia - Forum Diskusi 8

Saudara mahasiswa,
Terima kasih anda masih terus berpartisipasi pada tutorial ini. Pertemuan kita kali adalah pertemuan ke 8 dan merupakan pertemuan terakhir untuk semester 2017.2. Mudah-mudahan keikutsertaan anda pada tutorial online ini membuat anda lebih memahami pengetahuan tentang manajemen SDM dan mudah-mudahan membantu anda pada saat ujian nanti.
Baiklah, kita bahas topik tuton kai ini yaitu tentang pelatihan dan pengembangan.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu topik yang paling banyak dibahas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Bahkan seringkali dikatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan dari kemampuannya menghasilkan karyawan-karyawan yang mumpuni di bidangnya. Salah satu contoh yang pernah terjadi di Indonesia adalah sebuah bank swasta asing yang menjadi pemasok bankir-bankir handal bagi bank-bank lainnya. Tentunya kondisi tersebut terjadi karena keberhasilan bank tersebut melatih dan mengembangkan karyawannya menjadi bankir-bankir handal. Untuk mendapatkan karyawan yang handal tentu perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan proses seleksi dan rekrutmen seperti yang telah dibahas terdahulu. Sering kali dijumpai pelamar yang tersedia tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Nah ...... salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan pelatihan, baik melalui program magang ataupun induksi. Coba anda cari perusahaan-perusahaan yang sering melakukan ke dua hal tersebut!.
Saudara mahasiswa, pelatihan dan pengembangan tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu pelaksanaannya haruslah dilakukan dengan benar dan hati-hati. Coba anda diskusikan dengan teman-teman, kira-kira langkah apa saja yang harus dilakukan agar program pelatihan dan pengembangan mencapai sasaran yang diharapkan organisasi?. Bagi teman-teman yang sudah bekerja coba bagi pengalaman anda tentang pelatihan dan pengembangan di tempat kerja anda dan teman-teman lainnya dapat memberi masukan agar hasil pelatihan dan pengembangan menjadi lebih maksimal. Bagi anda yang tertarik dengan masalah pelatihan dan pengembangan ataupun pengembangan manajemen dan organisasi, anda dapat membuka link ppm-manajemen.co.id atau www.pmbs.ac.id.
Selamat belajar, selamat ujian, semoga sukses............... 

Saya berikan contoh perusahaan di Indonesia yang sering melakukan program magang adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di Karawang.
Walaupun telah dibuka kesempatan yang luas bagi alumni SMK yang ada di Karawang untuk bergabung di PT TMMIN, masih cukup minim mereka yang berhasil masuk ke perusahaan tersebut. Sebab dilihat dari ketrampilannya, mereka tidak memenuhi standar yang telah ditentukan.
Untuk lebih meningkatkan penyerapan tenaga kerja lulusan SMK Karawang di PT TMMIN, dilakukan peningkatan kemampuan kepada para siswa SMK melalui program training dan magang selama 3-6 bulan di perusahaan tersebut. Training itu juga diberikan kepada para guru sehingga mereka bisa menularkan kemampuannya kepada siswanya. Dengan begitu diharapkan kemampuan mereka bisa sesuai standar yang ditetapkan Toyota.
Rerferensi:
M Ali Khumaini, 2013. Toyota Karawang minim serap lulusan SMK lokal. Online: http://www.antaranews.com/berita/370905/toyota-karawang-minim-serap-lulusan-smk-lokal

Langkah-langkah yang harus dilakukan agar program pelatihan dan pengembangan mencapai sasaran yang diharapkan organisasi adalah:
1. Tujuan; Tujuna secara umum dari program pelatihan dan pengembangan yaitu peningkatan produktivitas suatu organisasi.
2. Metode; Metode pelatihan dan pengembangan ditentukan oleh tujuan dari pelatihan dan pengembangan itu sendiri.
3. Penentuan Kebutuhan; Penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk merancang suatu program pelatihan dan pengembangan.
4. Indikator Kebutuhan Pelatihan; Indikator suatu organisasi perlu mengadakan program pelatihan dan pengembangan diantaranya adalah:
a) adanya peningkatan absensi dan pergantian karyawan
b) tingkat kecelakaan yang tinggi
c) banyak keluhan karyawan
d) tingkat pemborosan yang tinggi
e) terjadi kemacetan produksi
f) penggunaan tenaga ahli/ staf yang tidak efisien
banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan.
Referensi:
BMP - EKMA4214-Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2.

ISIP4213-Sistem Politik Indonesia - Diskusi 8

Jelaskan strategi yang digunakan untuk menuju Lembaga Peradilan yang Independen dari kekuasaan politik! Diskusikan permalahan kita.

Ada 3 (tiga) faktor yang menentukan eksistensialitas independensi peradilan yaitu:
1. Integritas (mentalitas dan kapabilitas) pengadil (hakim).
2. Aspek infrastruktur penyokong komponen pengadil di maksud.
3. Jaminan ketersediaan sistem (kekuasaan yudikatif) yang steril dari segala bentuk intervensi kekuasaan negara lainnya (kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif).
Pasca keberlakuan orde reformasi, yakni dengan langkah-langkah strategis seperti penyatuatapan lembaga peradilan di bawah Mahkamah Agung, baik menyangkut teknis yudisial maupun urusan teknis administratif, dan juga berbagai langkah implementasi dari paradigma pemisahan kekuasaan sebagai paradigma kekuasaan yang diusung di era reformasi (antara lain, Jabatan Ketua Mahkamah Agung yang tidak lagi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden).
Referensi:
Mario Parakas, 2012. Merajut Independensi Peradilan Dalam Skenario Perbaikan Kesejahteraan Hakim. Online: www.komisiyudisial.go.id

Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN.
Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena:
a. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru

ADBI4443-Perencanaan dan Pengembangan Bisnis - Diskusi 7

Coba Anda jelaskan masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis, lalu diskusikan dengan teman-teman pada forum ini.

Ketika menentukan perencanaan bisnis sebagai alat yang dipergunakan untuk perusahaan, yang terpikir dalam benak pikiran adalah, ”Dari mana memulai?”, pada mulanya akan menemukan kesulitan yang ”luar biasa”, akan tetapi harus memulainya dengan yang gampang dan simpel dahulu dengan menekankan ketelatenan dan keseriusan. Proses penulisan perencanaan bisnis memerlukan informasi yang terperinci hampir pada masing-masing aspek dari bisnis kita yang mencakup industri, produk atau jasa pasar, operasional, personil, dan lain-lain.

Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis adalah sbb:
1. Masalah pribadi sendiri; Dia sendirilah faktor utama yang akan menentukan usaha yang diinginkan.
2. Masalah modal keuangan; Dalam penyusunan sebuah rencana bisnis tidak terlepas dari masalah modal keuangan, sudah diketahui besarnya modal yang diperlukan untuk membuka jenis perusahaan apa.
3. Masalah organisasi perusahaan; Seberapapun perusahaan yang kita susun dan rencanakan tetap mempunyai bentuk (hukum) nya.
4. Masalah kesempatan usaha; Adalah kemungkinan kemungkinan apa yang terbuka dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ranupandoko(1990) mengemukakan kendala yang sering dijumpai dalam menyusun rencana, yaitu: a. Sulit"menentukan asumsi yang akurat b. Masalah yang dihadapi berubah terus d. Kurang luwes dalam menghadapi perubahan e. Tidak terkuasainya faktor lingkungan
Perencanaan yang efektif adalah perencanaan yang dapat menghasilkan seperangkat rencana yang dapat dipraktekkan atau dilaksanakan sehingga tujuan yang diinginkan akan tercapai (rencana efektif).

Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam penyusunan sebuah rencana bisnis adalah : 

1. Rencana Bisnis Jangka Pendek

Umumnya rencana bisnis jangka pendek terjadi pada tahap memulai mengerjakan sebuah ide bisnis. Ketika saya iseng bertanya, gimana kedepannya, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa untuk besok ya dipikirkan besok juga.
Nah, ini sebenarnya fatal sekali, karena sebuah bisnis dibangun tentu berharap akan tetap eksis di masa yang akan datang. Salah satu caranya ya harus dimulai dari sekarang bagaimana strategi yang pas untuk menghadapi masa yang akan datang.

2. Hanya Memiliki Satu Rencana Bisnis Saja

Kesalahan ini juga mayoritas pengusaha pemula melakukannya. Padahal dalam dunia bisnis semuanya serba tidak menentu. Mengantisipasi segala sesuatunya harus dilakukan. Ada baiknya jika dalam menyusun sebuah rencana bisnis, selalu buat beberapa rencana.
Jangan hanya satu saja, perhitungkan kemungkinan yang paling buruk yang mungkin terjadi. Lalu persiapkan alternatif rencana bisnis jika itu benar-benar terjadi. Sehingga paling tidak kita tidak begitu kaget jika hal buruk terjadi sewaktu-waktu.

3. Rencana Bisnis Hanya Sebatas Intern Saja

Sebuah rencana bisnis biasanya hanya disusun berdasar data atau informasi yang ada di dalam bisnis itu sendiri. Atau juga hanya pada perusahaan yang sedang dibangun saja. Sebaiknya susun rencana bisnis dengan mempertimbangkan tingkat persaingan pada pasar sesungguhnya.
Kumpulkan juga informasi tentang para pesaing Anda, bagaimana strategi mereka, langkah apa yang sedang mereka kerjakan dan sebagainya. Kelengkapan rencana bisnis seperti ini akan sangat membantu meringankan perjalanan bisnis teman-teman ke depan.

4. Rencana Keuangan yang Tidak Realistis

Rencana bisnis dalam membahas keuangan kebanyakan terlalu tinggi dalam ekspektasinya. Tak jarang menghitung keuntungan dengan skala dan patokan yang kurang realistis. Misalnya, jika kita mampu menjual dengan harga sekian maka kita akan untung sekian dan lain-lain.
Hitung-hitungan seperti itu memang diperlukan, namun juga harus melihat realita di pasar. Karena akan ada banyak variabel yang bisa mempengaruhi hitungan. Karena gejolak ekonomi dan keuangan global berada di luar jangkauan kita sebagai pelaku usaha.

5. Target Pasar Tidak yang Jelas Dalam Rencana Bisnis

Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita harus jelas dalam membidik market. Siapa target yang akan kita jadikan pangsa pasar harus jelas dan detail. Dalam menyusun sebuah rencana bisnis, ini biasanya sering tertinggal atau tidak tercover dengan baik.
Sehingga ketika dalam tahap pengeksekusian, akan terjadi kebingungan bagaimana menentukan langkah yang tepat. Ini dikarenakan target market yang tidak jelas dan masih samar.

6. Terlalu Tinggi Berharap Dari Satu Rencana Bisnis

Bersikap optimis adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam setiap langkah bisnis. Namun menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap satu rencana bisnis adalah hal yang tidak bagus. Kenapa demikian, karena berharap terlalu tinggi dari hanya satu rencana bisnis akan membuat pikiran berhenti pada satu titik saja.
Hal ini juga menjadikan pikiran menjadi sulit untuk berkembang dan melakukan analisa terhadap berbagai kemungkinan yang akan datang. Maka ini juga satu alasan kenapa harus memiliki tidak hanya satu rencana bisnis seperti pada point dua di atas.

Rerefensi:
1. BMP - ADBI4443 - Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. Suryanto. Edisi 1

ADBI4130 Pengantar Ilmu Administrasi Niaga - Diskusi 8

Pesatnya perkembangan teknologi juga memungkinkan pebisnis untuk mengetahui strategi yang dipakai oleh pesaing. Sehingga dapat dengan mudah ditiru dan dicari titik kelemahannya. 
Selain itu, inovasi produk juga semakin bervariasi seiring dengan persaingan bisnis yang kian pesat. Maka tak sedikit, seseorang membeli bukan karena benar-benar butuh, melainkan sekedar memuaskan hasrat keinginannya.

Di era promosi serba teknologi ini juga nyatanya memiliki dampak negatif. Misalnya pemasukan negara dari pajak usaha menjadi berkurang karena maraknya umkm yang cenderung lebih suka membuka toko online. Sementara, beberapa pertokoan yang hanya mengandalkan pemasaran secara offline, justru banyak yang mulai gulung tikar. Selain itu, akses untuk penipuan semakin terbuka dalam meraup keuntungan bisnis online yang dapat difiktifkan.

Pesatnya kemajuan teknologi telah berdampak pada semua sektor tanpa kecuali dunia bisnis. Kegiatan dunia bisnis berkembang dengan cepat dengan karakteristik yang berbeda dari sebelumnya. Dalam hal persaingan, jika sebelumnya persaingan lingkupnya masih bersifat lokal, kini telah berubah menjadi global (internasional) karena faktor geografi sudah tidak lagi menjadi kendala dengan kemajuan yang dicapai di bidang komunikasi dan transportasi.

Pelaku bisnis yang dulu lebih dimonopoli oleh organisasi/ perusahaan kini telah mulai bergeser, terbukti dengan bermunculannya kekuatan bisnis yang bersifat individu. Seseorang bisa dengan mudah melakukan promosi atas suatu produk tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. Mereka dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan usahanya.

Dalam hal pembayaran pun kini semakin mudah dengan adanya fasilitas e-banking. Dengan fasilitas ini, transaksi dapat dilaksanakan dimana saja dengan menggunakan internet atau dengan telepon selular. Inti dari kesemua itu adalah bahwa untuk menjadi pebisnis yang handal memang harus selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan.


Berikut beberapa Contoh perubahan yang mendasar :
1. Perubahan teknologi komputer dan komunikasi, termasuk Internet. membawa perubahan besar dalam bisnis ritel dan periklanan, sama halnya dengan penjualan personal.

2. Perkembangan dunia bisnis sekarang ini menuntut organisasi untuk selalu membuka diri terhadap perubahan lingkungan bisnis dengan memperhatikan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerjanya.

Contoh lain perubahan mendasar dalam dunia bisnis adalah
1. Kemudahan dalam mengakses berbagai informasi, barang hingga harga dengan berbagai apps yang di buat oleh penjual hal ini di akibatkan dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi dan arus globalisasi selain itu keinginan komsumen yang menginginkan mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. 
2. Bisnis tak selamanya harus mempunyai tempat kerja dan di lakukan dengan jam kerja yang kaku.  ini di mungkinkan karena semakin banyaknya pekerja freelance yang mengerjakan tugas tugas nya di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan fasilitas penunjang yang telah di sediakan. 
3.Persaingan bisnis tidak hanya terjadi pada satu bidang atau wilayah tetapi semua bidang dan dunia, karena tak dapat di pungkiri saat ini semakin banyak produk luar yang masuk ke negeri kita dan itu memaksa produsen dalam negeri kita bekerja lebih keras agar tidak kehilangan pembeli.

Tanggapan saya atas materi ini adalah bahwa bisnis akan terus berkembang mengikuti zaman dan kemajuan teknologi. sudah saatnya berbisnis mengikuti kemajuan teknologi dan arus globalisasi karena jika kita tidak mau mengikuti kemajuan zaman dan teknologi maka bisnis kita lama kelamaan akan hancur dan tergeser oleh bisnis bisnis lain yang lebih maju. Tidak selamanya bisnis modern membawa dampak negatif justru banyak positifnya.
Pertama pelaku bisnis tidak melulu harus orang yang sudah tua atau punya pengalaman banyak akan tetapi anak muda pun sudah bisa memulainya.
Kedua bisnis modern yang memanfaatkan teknologi dan globalisasi membuat kita terdorong untuk berusaha memberikan pelayanan maksimal terhadap para pelanggan kita atas jasa atau bisnis yang kita tawarkan.
Ketiga bisnis modern dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada anak anak muda khususnya untuk lebih aktif dalam menyalurkan ide idenya dalam mengembangkan bisnis yang di kelolanya.

ISIP4130-Pengantar Ilmu Hukum PTHI - Diskusi 8

Apakah yang Saudara ketahui mengenai hukum administrasi negara dan hukum tata negara? Serta hubungan keduanya?

Hukum Tata Negara adalah hukum mengenai susunan suatu Negara. Negara adalah suatu organisasi yang mengatur keseluruhan hubungan antara manusia satu sama lain dalam masyarakat, dan menegakkan aturan tersebut dengan kewajibanya. Negara adalah organisasi kekuasaan/ kewibawaan dan kelompok manusia yang ada dibawah pemerintahnya, merupakan masyarakat yang tunduk kepada kekuasaan/ kewibawaannya. Disamping itu Negara mempergunakan kewibawaan tersebut untuk menjamin danmengelola kepentingan-kepentingan materiil dan spiritual para anggotanya (Dedi Sumardi: Pengantar Hukum Indonesia)
Hukum Administrasi Negara: Menurut Dimock dan Dimock Hukum Adminitrasi Negara adalah aktifitas-aktifitas negara dalam melaksanakan kekuasaan-kekuasaan politiknya. Dalam arti sempit: aktifitas badan-badan eksekutif dan kehakiman. Dalam arti yang lebih khusus lagi: aktifitas badan-badan eksekutif saja dalam melaksanakan pemerintahan.
Ilmu Negara : Ilmu pengetahuan yang menyelidiki sendi pokok dan pengertian pokok tentang negara dan hukum tata negara secara umum, tetapi harus bersifat rasional, empiris, berlaku secara umum dan sistematis (wikipedia.com)
PERBEDAAN
Hukum Tata Negara : Mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan warga negara dan lebih mengacu kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang digunakan oleh suatu negara dalam hal pengaturan kebijakan pemerintah
Hukum Adminitrasi Negara : Hukum yang mengatur kegiatan administrasi negara yaitu hukum yang mengatur tata pelaksanaan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Ilmu Negara : Ilmu pengetahuan yang menyelidiki sendi pokok dan pengertian pokok tentang negara dan hukum tata negara secara umum, tetapi harus bersifat rasional, empiris, berlaku secara umum dan sistematis
PERSAMAAN
Ilmu Negara merupakan pengantar mata kuliah hukum tata negara dan hukum administrasi negara maupun ilmu politik, maka tidak mementingkan bagaimana caranya hukum itu seharusnya dijalankan melainkan nilai teoritisnya, begitu juga sebaliknya. Sedangkan hubungan HAN dan HTN adalah HAN adalah penegrtian HTN dalam arti sempit.Selain objek kajiannya yaitu NEGARA.

Monday, October 9, 2017

MKDU4109-Ilmu Sosial dan Budaya Dasar - Diskusi Inisiasi 7

Terdapat pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan dengan kondisi sosial budaya. Dengan mengambil contoh kondisi yang ada di wilayah Anda, uraikanpengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan dengan kondisi sosial budaya!
Selamat berdiskusi.

Manusia dan lingkungan yang memiliki hubungan timbal balik, hubungan yang terbentuk antara lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya juga terjadi dalam pola yang serupa. Setiap gejala yang terjadi di permukaan bumi ini pada dasarnya merupakan hasil hubungan timbal balik antara berbagai faktor. Hubungan ini dapat terjadi antara faktor fisik dan faktor fisik, faktor fisik dan manusia, serta diantara faktor manusia dan faktor manusia.
Saya mengambil contoh kondisi yang ada di wilayah dimana saya berada saat ini yaitu di Timur Tengah; Contoh hubungan antara faktor manusia dan manusia adalah individu yang serba bergantung terhadap individu lain. Tidak ada manusia yang dapat hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Ketergantungan ini tercermin dari adanya masyarakat, perdagangan, transportasi, komunikasi, berbagai organisasi sosial, politik, atau kebudayaan, dalam kehidupan di masyarakat.
Contoh lain: Kesenian Bangsa Arab Secara Umum Kesenian adalah sesuatu yang sulit dipisahkan dari kehidupan. Manusia dalam hidupnya sangat menyukai keindahan dan seni adalah sesuatu yang dinilai indah. Kedudukan seni dalam kebudayaan islam. Pada awalnya peradaban islam muncul ketika adanya hubungan timbal balik antara orang Arab dan penduduk asli timur tengah sehingga ada percampuran budaya dibawah naungan islam. Seni dalam islam meliputi seni lukis,seni tari, dan seni rupa serta seni dalam arsitektur.
Contoh lain lagi: Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, peristiwa, atau gejala di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat, benda, gejala, dan peristiwa lain. Terdapat dua komponen lokasi, yaitu arah dan jarak.
Timur Tengah adalah sebutan negara Arab bagi orang Eropa, sedangkan orang yang berada di sebelah timur Arab, menyebutnya sebagai daerah Barat Tengah. Jadi, arah suatu tempat bersifat relatif. Demikian pula dengan istilah dekat atau jauh, besar atau kecil, cepat atau lambat, yang pasti arah dan jarak akan menentukan intensitas hubungan dari dua tempat yang berbeda.

Referensi:
1. MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
2. Hartono, 2007. Geografi 1 Jelajahi Bumi dan Alam Semesta: Jakarta. Depdiknas. 


ISIP4213-Sistem Politik Indonesia - Diskusi 7


Masa Orde Baru telah membentuk kekuasaan eksekutif yang sangat besar dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Walaupun dengan keadaan masyarakat di bawah kontrol penuh dari eksekutif, hal ini justru membuat pemerintah terutama eksekutif mendapat legitimasi yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan di era reformasi saat ini, kebebasan masyarakat dalam kehidupan politik dan pemerintahan semakin besar, justru mengurangi kekuatan eksekutif bahkan yang terjadi adalah banyak pemimpin negara yang semakin berkurang legitimasi dan tingkat kepercayaannya dari masyarakat. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Tingkat kepercayaan masyarakat dan legitimasi terhadap pemimpin tingkat nasional yang semakin rendah selanjutnya akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pemerintahan sehingga memunculkan dampak masyarakat cenderung bertindak sepihak dalam menyelesaikan berbagai persoalan, seperti terjadinya kasus-kasus konflik sosial di berbagai wilayah Indonesia.
Krisis legitimasi yang tengah dihadapi negara Indonesia itu muncul bukan dalam waktu belakangan ini, melainkan gejala ini muncul jauh sebelum era reformasi, yaitu pada masa Orde Baru ketika jargon pembangunan dan peningkatan kesejahteraan tidak tersebar secara merata ke setiap daerah, bahkan kuasa rezim Orde Baru semakin membuat jurang yang sangat lebar antara pembangunan kota dan desa.
Salah satu kendala yang mempersulit peningkatan legitimasi pemimpin tingkat nasional adalah adanya kecenderungan partai penjadi partai yang berorientasi “family party”.
Referensi:
1. BMP-ISIP4213-Sistem Politik Indonesia. Toto Pribadi, dkk. Edisi 1


ADBI4130 Pengantar Ilmu Administrasi Niaga - Diskusi 7

Strategi pemasaran produk mencakup segmentasi, targeting, positioning, dan marketing mix. Marketing mix sering pula disebut sebagai bauran pemasaran. Bauran pemasaran ini meliputi product, price, place dan promotion.
  1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah  proses pembagian pasar ke dalam subset pelanggan dengan kebutuhan yang sama dan mempunyai ciri – ciri yang dapat diarahkan atas tanggapan mereka sehingga dapat dilakukan cara – cara yang sama bagi produk tertentu yang ditawarkan termasuk program pemasarannya.
  1. Targeting
Target pasar adalah pasar yang hendak dilayani dalam menjual barang atau jasa, berdasarkan segmen yang telah ditetapkan . usaha usaha pemasaran selalu ditargetkan pada target pasar tertentu, yang merupakan kelompok individual atau organisasi yang memiliki karakteristik yang sama yang mungkin akan membeli produk tertentu.
  1. Positioning
Sedangkan arti dari positioning adalah melakukan tindakan mendisain penawaran serta citra perusahaan sehingga target perusahaan dapat mengetahui serta menilai kedudukan perusahaan disbanding pesaingnya.
  1. D.    Marketing mix ( 4P )
Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Marketing mix juga lebih akrab dikenal sebagai 4P dalam pemasaran yaitu product, price, place, dan promotion.
1.      Product
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya.
2.      Price
a.       Pengertian price ( harga )
Harga merupakan satu – satunya unsur marketing mix yang meghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya merupakan unsur biaya saja
b.      Faktor yang mempengaruhi penetapan harga
  • Secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan factor lainnya.
  • Secara tidak langsung, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substansi dan produk komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.[9]
c.       Tujuan penetapan harga
Tujuan perusahaan merupakan dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk kebijakan penetapan harga.

3.      Place ( Tempat atau Distribusi )
Perusahaan haruslah menyebarkan barang – barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen.

4.      Promotion
Kiat bauran pemasaran ke empat yaitu promosi yang didefinisikan sebagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya pada pasar sasaran.

Dalam manajemen marketing kita mengenal adanya marketing mix (bauran pemasaran). Usaha manajemen suatu organisasi marketing untuk mencapai titik yang dituju yaitu pasar, yang harus dilakukan adalah dengan cara mengkombinasikan dan memobilisasikan sumber-sumber intern dan ekstern dengan menyesuaikan pada kendala unsur lingkungan dalam merumuskan suatu kegiatan marketing.
Marketing Mix merupakan kombinasi dari 4 (empat) variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yang meliputi product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

5 konsep yang dijadikan sebagai pedoman organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran yaitu:
1. Konsep Produksi; Menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah.
2. Konsep Produk; Konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja dan inovatif.
3. Konsep Penjualan; Perusahaan berkeyakinan untuk mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
4. Konsep Pemasaran; Menurut Theodore Levitt dalam Philip Kotler (2000:22), bahwa manajemen pemasaran, menggambarkan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan konsep pemasaran.
5. Konsep Pemasaran Holistik; Pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan,perencanaan dan implementasi program pemasaran, proses pemasaran, serta kegiatan-kegiatan pemasaran yang mengakui keluasan dan interpendensinya.

Referensi:
1. BMP-ADBI 4130-Pengantar Ilmu Administrasi Niaga. Eko Widodo dan Rosdiana Sijabat. Edisi 1
2. Kotler, Philip. (200). Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Edisi Milenium. Prenhallindo. Jakarta.
3. Martiman. (2014). Strategi Pemasaran Barang dan Jasa Perusahaan melalui Media Iklan. Jurnal, Volume 2 Nomor 2 Mei-Juli 2014.

ISIP4130-Pengantar Ilmu Hukum PTHI - Diskusi 7

Setelah membaca dan mempelajari mengenai hukum pidana dan hukum internasional. Apakah yang Saudara ketahui mengenai hukum internasional? Dan sebutkan salah satu contoh berlakunya hukum Internasional di Indonesia.

Hukum Internasional ialah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara:
a. negara dengan negara
b. negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Subjek hukum internasional adalah negara, tahta suci vatikan, Palang Merah Internasional, Organisasi Ineternasional, Individu, Pemberontak atau para pihak dalam suatu sengketa bersenjata.
Contoh digunakannya hukum internasional di Indonesia , yaitu:
  • UNCLOS 1982 diratifikasi dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 diganti dengan UU Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.
  • Konvensi Berne tentang Perlindungan Karya Sastra dan Seni diratifikasi melalui Keppres Nomor 19 Tahun 1997 diganti dengan UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
  • Konvensi ILO Nomor 138 tentang usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja dan Konvensi ILO Nomor 182 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak Diratifikasi dengan UU Pengesahan Nomor 20 Tahun 1999 dan Nomor 1 Tahun 2000 digantikan dengan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
  • Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan diratifikasi melalui UU Pengesahan Nomor 7 Tahun 1984 digantikan dengan UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
  • UNCAC diratifikasi melalui UU Pengesahan Nomor 7 Tahun 2006 diganti dengan UU Nomor 20 Tahun 2011.

Sumber:
1. Sutanto, dkk. 2016. Pengantar Ilmu Hukum/PTHI.Ed.2.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
2. http://www.academia.edu/16319904/MEMAHAMI_HUKUM_INTERNASIONAL_DI_INDONESIA

Hukum internasional ialah keseluruhan kaidan dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara, antara negara dengan negara, negara dan subyek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Hukum Internasional sering diistilahkan dengan nama hukum bangsa-bangsa, hukum, antar bangsa maupun hukum antar negara.
Berikut beberapa contoh dari kaidah­kaidah hukum internasional global, universal atau umum, yang berbentuk perjanjian-perjanjian internasional, misalnya, Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS III/1982), Konvensi jenewa 1949 tentang Perlindungan Korban Perang, Universal Declaration of Human Rights 1948 (Deklarasi Universal Tentang Hak-Hak Asasi Manusia), International Covenant on Civil and Political Rights 1966 (Kovenan Internasional Tentang Hak Sipil dan Politik), International Covenant on Social, Cultural, and Economic Rights 1966 (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sosial, Budaya dan Ekonomi) dll.

Rerefensi:
1. BMP-ISIP4130-Pengantar Ilmu Hukum/ PTHI. Sutanto, dkk. Edisi 2.
2. PROF. DR. S.M. NOOR, S.H., M.H. (2012). Online: http://www.negarahukum.com/hukum/bentuk-atau-perwujudan-dari-hukum-internasional.html

Monday, October 2, 2017

MKDU4109-Ilmu Sosial dan Budaya Dasar - Diskusi Inisiasi 6

Thomas Robert Maltus dalam Teori Kependudukan mengemukakan bahwa “manusia bertambah seperti deret ukur, sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung”.
Akan tetapi berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi prediksi Thomas R. Malthus tersebut tidak selalu terbukti. Mengapa demikian?
Selamat berdiskusi,

Menurut Malthus, populasi manusia harus dibatasi dan pembatasan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Preventive checks, ialah pengurangan penduduk dengan penekanan kelahiran. Penekanan kelahiran ini bisa dilakukan dengan moral restraint (pengekangan diri) dan vice (perbuatan jahat) seperti pengguguran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi dan homoseksuil.
b. Positive checks, ialah pengurangan penduduk melalui proses kematian.  Positive checks ini terbagi menjadi dua, yaitu misery (kemelaratan) dan Vice (kejahatan). Misery adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan kematian seperti wabah penyakit, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan dan peperangan. Sementara itu vice adalah segala jenis pencabutan nyawa manusia.
Teori Malthus merupakan sebuah teori sederhana dan menarik manakala kita berbicara mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Model Malthus ini bertumpu pada asumsi yang digunakan yaitu bahwa tingkat pertumbuhan penduduk disuatu negara memiliki hubungan langsung (secara positif) dengan tingkat pendapatan perkapita dari suatu negara yang bersangkutan.
Thomas Robert Malthus (1766-1834) dalam karangannya yang berjudul “Essai on Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the Speculations of Mr. Godwin, M. Condorcet, and The Othe Writers”tahun 1798 menyatakan bahwa penduduk (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk ini tidak setara dengan laju pertumbuhan produktivitas bahan makanan. Padahal manusia tidak bisa hidup tanpa bahan makanan. Apabila laju pertumbuhan penduduk ini tidak dikontrol, maka manusia akan mengalami kekurang bahan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan.
Dalam karyanya Essay on Population tersebut, Malthus menyatakan bahwa penduduk meningkat menurut deret ukur, sementara bahan pangan meningkat menurut deret hitung. Oleh karena itu pertumbuhan bahan pangan selalu dikalahkan oleh laju pertumbuhan penduduk.
Teori Malthus, menurut hemat saya, pertumbuhan penduduk tetap harus memperhatikan kelestarian lingkungan, artinya harus disesuaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hal ini perlu dilakukan karena pembangunan yang lakukan sekarang ini, jangan sampai merebut hak-hak hidup generasi penerus. Pembangunan harus ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat sekarang dan generasi masa depan. Teknologi diharapkan bisa menciptakan peluang kehidupan yang jauh lebih baik dan murah.
Referensi:
1. BMP-MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
2. Paul B. Horton, Sosiologi jilid 2. Terjemahan Aminudin Ram, (Jakarta: Erlangga), h. 111

Thomas Robert Malthus mengemukakan bahwa manusia bertambah seperti deret hitung sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung. Sehingga menurutnya, produksi pangan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia karena jumlah manusia akan jauh lebih cepat bertambah, sehingga kemiskinan dan kemelaratan akan terjadi di muka bumi ini. Bila kita hidup di masa yang sama dengan Malthus, tentu kita berpikir yang sama. Akan tetapi sejarah memperlihatkan fakta yang jauh berbeda. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan pemikiran manusia untuk keluar dari permasalahan kehidupannya. Ilmu pengetahuan dengan berbagai macam teori-teorinya mampu membantu manusia untuk melakukan prediksi-prediksi atas sesuatu gejala kehidupan yang dialaminya, baik gejala alam, maupun sosial budaya. Manusia kemudian berusaha sedemikian rupa untuk mencari jalan keluar dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan inovasi-inovasi teknologi, diantaranya adalah usaha menciptakan alat-alat kontrasepsi dan pengembangan teknologi pertanian dan pangan.

Sumber : Modul Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, HERTATI, Dkk.


ISIP4213-Sistem Politik Indonesia - Diskusi 6

Pada masa refomasi, keterlibatan militer dalam peranan politik, sosial, maupun ekonomi lambat laun dikurangi sesuai dengan desakan reformasi, sehingga militer tidak lagi menjadi kekuatan dominan.
Munculnya militer di panggung politik, sosial dan ekonomi negara-negara berkembang, berpangkal dari lemahnya pihak sipil untuk mengendalikan unsur-unsur kehidupan masyarakat. kekuatan pmiliter dalam dunia politik di Indonesia sebenarnya mempunyai akar sejarah yang panjang dan tidak bisa dihapus begitu saja. Di era reformasi saat ini dengan berbagai macam partai politik bermunculan, ternyata partai-partai politik mengundang militer masuk didalamnya.
Referensi:
Arbi Sanit, (2003). Sistem Politik Indonesia: Kesetabilan Peta Kekuatan Politik, dan Pembangunan, Jakarta: PT. Raja Grafifindo Persada. h. 49.
Hadi Nafis, (2009). Militer dan Kekuatan Politik: Studi Tentang Keterlibatan TNI Dalam Perpolitikan Nasional Era 1945-1998. repository.uinjkt.ac.id

Seorang pengamat politik Indonesia, R. William Liddle, mengakui adanya hambatan besar dalam mewujudkan peran militer yang hanya memiliki fungsi pertahanan. Pesimisme atau tepatnya realisme Liddle mengenai sulitnya supremasi sipil menggantikan dwifungsi sebagai doktrin maupun kenyataan politik pada masa transisi didasarkan kepada empat hal pokok diantaranya :
Pertama, sikap pemimpin-pemimpim partai yang enggan untuk menegakkan sendi-sendi supremasi sipil dengan tegas. Kehadiran TNI/Polri sebagai fraksi di MPR sampai 2009 disetujui oleh semua partai besar pada sidang tahunan MPR tahun 2000. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kaum sipil pada umumnya belum bersedia mengembalikan TNI  ke tangsi dan masih mengharapkan dukungan politik tentara untuk masing-masing partai. Kini di dalam parlemen di tingkat nasional maupun daerah hasil pemilu 2004 keberadaan fraksi TNI/Polri telah dihapuskan, tetapi itu pun bukan merupakan inisiatif atau desakan partai-partai politik melainkan inisiatif TNI (dibawah panglima TNI Jenderal Endiartono Sutarto) sendiri untuk mempercepat penghapusan eksistensi TNI/Polri di parlemen.
Kedua, mandirinya keuangan tentara. Sebagian besar, kurang lebih 70%. Anggaran belanja TNI dicukupi oleh sumber keuangan non-negara dalam hal ini adalah yayasan-yayasan yang dikelola langsung oleh militer. Pernyataan ini didukung pula oleh informasi yang disampaikan oleh panglima Jenderal Endriartono Sutarto dalam dengar pendapat dengan komisi I DPR bahwa TNI menghidupi sendiri anggaran belanjanya. Itu pun masih sepersepuluh dari kebutuhan ideal. Selain itu, pembukaan yayasan itu dirahasiakan agar pemerintah tidak memiliki informasi yang memadai tentang keuangan tentara.
Ketiga, peran politik yang dimainkan para perwira melalui sistem teritorial TNI. Sistem teritorial melalui institusi Kowilhan, Kodam, Korem, Kodim, Koramil dan Babinsa merupakan jaringan intelejen dan operasi TNI yang mencakup seluruh wilayah Negara Indonesia dan memiliki pengaruh hingga ke desa-desa. Selama perjuangan kemerdekaan atau revolusi, jaringan semacam ini memiliki fungsi yang signifikan untuk mendukung tentara terutama untuk dukungan logistik. Akan tetapi, selama Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru institusi dan jaringan itu lebih banyak memiliki fungsi represif.
Keempat, sikap arogan banyak anggota TNI, termasuk para prajurit dan perwira kepada sesama penduduk Indonesia. Terdapat kesan kuat bahwa banyak anggota TNI yang saat ini belum siap untuk bertindak sebagai prajurit profesional yang paham dan menuruti norma-norma ketentaraan dan kemanusiaan yang telah menjadi standar dunia. Dari pengalaman Liddle tinggal di beberapa wilayah Indonesia, Ia mengambil kesimpulan yang diakuinya subjektif bahwa anggota TNI – kadang sebagai individu dan kadang sebagai kesatuan – sering melakukan tindakan yang jika dilakukan di Negara modern di kategorikan sebagai tindakan kriminal. Tindakan pembunuhan, penyiksaan atau teror semacam itu sering tidak dihukum karena perbuatan itu mendapat persetujuan atau bahkan diperintahkan oleh pemerintah (Orde Baru).
Sumber : ISIP4213 dan dari berbagai sumber lainnya

EKMA4214-Manajemen Sumber Daya Manusia - Forum Diskusi 6

Salah satu sistem yang sekarang digunakan, khususnya untuk pengawai negeri sipil, adalah penetapan gaji berdasarkan golongan. Golongan ini didasarkan pada tingkat pendidikan pada saat seorang PNS diterima, misalnya golongan II/a jika ia lulusan SLTA, atau golongan III/a untuk lulusan S1. Dengan demikian, otomatis seorang lulusan SLTA dan seorang lulusan S1 akan menerima gaji yang berbeda (walaupun mungkin pekerjaan mereka sama) karena golongan mereka berbeda.
Demikian pula tentang upah minimum regional. Pemerintah, berdasarkan aspek2 tertentu, menetapkan UMR bagi suatu daerah. Karyawan yang sebenarnya mempunyai pekerjaan yang sama/relatif sama di suatu daerah mungkin akan menerima gaji/upah yang berbeda dengan daerah lainnya, bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
Nah......sekarang, bagaimana menyikapi masalah seperti ini?. Apa kelemahan dan keunggulan sistem upah dan gaji di atas. Jika ada kelemahannya, menurut Anda bagaimana kira-kira mengatasinya?

Ada tiga sistem pembayaran upah, yaitu:
1. Sistem upah menurut waktu, 
yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja, tergantung pad banyak sedikitnya waktu kerja mereka.
Keuntungan sistem upah menurut waktu yaitu:
  • Para tenaga kerja tidak perlu terburu-buru di dalam menjalan kan pekerjaan, karena banyak-sedikitnya unit yang mampu mereka selesaikan tidak terpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima. Dengan demikian kualitas barang yang diproduksi akan dapat terjaga.
  • Bagi para tenaga kerja yang kurang terampil, sistem upah ini dapat member ketengan dalam bekerja, karena walaupun mereka kurang bisa menyelesaikan unit yang banyak, mereka akan tetap memperoleh upah yang sama dengan yang diterima oleh tenaga kerja lain.
Kerugian sistem upah menurut waktu yaitu:
  • Para tenaga kerja yang terampil akan mengalami kekecewaan, karena kelebihan mereka tidak dapat dimanfaatkan untuk memperoleh upah yang lebih besar dibandingkan para tenag kerja yang kurang terampil, sehingga tenaga kerja yang terampil kurang bersemangat dalam bekerja.
  • Adanya kecenderungan para pekerja untuk bekerja lamban, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan tidak berpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima.
2. Sistem upah menurut unit hasil, 
yang menentukan besar-kecilnya upah yang diterima tenaga kerja , tergantung pada banyaknya unit yang dihasilkan. Semakin banyak unit yang dihasilkan , semakin banyak upah yang diterima.
Keuntungan sistem upah menurut unit hasil yaitu:
  • Para tenaga kerja yang terampil akan mempunyai semangat kerja yang tinggi, dan akan menunjukkan kelebihan keterampilannya, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan akan menetukan besar-kecilnya upah yang akan mereka terima. Akibatnya produktivitas perusahaan meningkat.
  • Adanya kecenderungan pekerja untuk bekerja labih semangat, agar memperoleh upah yang lebih besar.
Kerugian sistem upah menurut unit hasil yaitu:
  • Para pekerja akan bekerja terburu-buru, sehingga kualitas barang kurang terjaga.
  • Para pekerja yang kurang terampil akan selalu memperoleh upah yang rendah, akibatnya mereka kurang mempunyai semangat kerja.
3. Sistem upah dengan insentif, 
yang menentukan besar-kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja tergantung pada waktu lamanya bekerja, jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan insentif (tambahan upah) yang besar-kecilnya didasarkan pada prestasi dan keterampilan kerja pegawai. Sistem upah dengan insentif sering dianggap sebagai gabungan antara sistem upah menurut waktu dengan sistem upah menurut unit hasil. Sistem ini diharapkan akan memperoleh keuntungan dari kedua sistem tersebut. Namun sistem ini juga memilki kerugian, yaitu sistem ini memerlukan sistem administrasi yang rumit, sehingga memerlukan tambahan pegawai di bagian administrasi.
 
Menurut Noe, et al (2000) sejumlah kelemahan struktur upah berdasarkan jabatan,antara lain:
  1. pendekatan tersebut mendorong kearah birokrasi.Deskripsi jabatan membentang tugas dan aktivitas spesifik,yang menjadi tanggungjawab dan yang bukan menjadi tanggungjawab pemegang jabatan.
  2. sifat dasar hierarki struktural  mrnguatkan suatu pengambilan keputusan dan arus informasi atas-bawah,sebagai akibat dari perbedaan status.
  3. Hal ini tidak menunjang karyawan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin keahlian dan pengetahuan mereka bagi keberhasilan organisasi.
  4. kebutuhan birokrasi untuk menghasilkan dan memperbaiki deskripsi dan evalusi jabatan dapat menjadi penghambat perubahan,karena perubahan besar-besaran terhadap deskripsi jabatan akan membutuhkan jumlah waktu dan biaya yang sangat besar
  5. struktur upah berdasarkan jabatan boleh jadi tidak memberikan reward terhadap perilaku yang diinginkan,khususnya dilingkungan yang berubah cepat dimana kemarin tidak bermanfaat untuk hari ini dan esok atau yang akan datang.
  6. struktur upah yang berdasarkan jabatan yang menekankan pada level jabatan dan perbedaan status mendorong perilaku mengejar promosi,sehingga hal ini tidak mendorong terhadap perpindahan karyawan secara lateral,karens karyawan enggan untuk menerima jabatan yang tidak bersifat promosi,apalagi yang kelihatannya menurun.
Untuk mengatasi masalah dalam sistem upah berdasarkan jabatan ada beberapa perspektif dan pendekatan baru dalam sistem pengupahan dasar,seperti:
  1. upah berdasarkan keahlian (knowledge-based pay) yaitu pemberian upah kepada karyawan  didasrkan pada keahlian yang disumbangkan pakerjaan/ jabatan (Byars dan Rue 1997)
  2. upah berdasrkan kompetensi (competency-based pay) didefenisikan sebagai suatu sifat/karakteristik yang dibutuhkan oleh sesorang pemegang jabatan agar dapat melaksanakan jabatan dengan  baik (Byars dan Rue 1997)
  3. Delayering dan Broadbanding,Delayering yaitu suatu usaha mengklasifikasikan kembali jabatan menjadi lebih lebar (Benardin dan Russel,1998) atau mengurangi jumlah level jabatan agar lebih fleksibel dalam menjalankan tugas jabatan dalam memberikan peningkatan jasa.(Noe,et al,2000).Broadbanding berarti merombak kelas (grade) dan rentang upah yang lebih lebar,dimana masing-masing kelompok berisi rentang jabatan dan level upah yang relatif lebar
Sumber:
BMP EKMA5207 Manajemen SDM,Yus Iswanto Ed.1