Monday, October 2, 2017

MKDU4109-Ilmu Sosial dan Budaya Dasar - Diskusi Inisiasi 6

Thomas Robert Maltus dalam Teori Kependudukan mengemukakan bahwa “manusia bertambah seperti deret ukur, sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung”.
Akan tetapi berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi prediksi Thomas R. Malthus tersebut tidak selalu terbukti. Mengapa demikian?
Selamat berdiskusi,

Menurut Malthus, populasi manusia harus dibatasi dan pembatasan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Preventive checks, ialah pengurangan penduduk dengan penekanan kelahiran. Penekanan kelahiran ini bisa dilakukan dengan moral restraint (pengekangan diri) dan vice (perbuatan jahat) seperti pengguguran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi dan homoseksuil.
b. Positive checks, ialah pengurangan penduduk melalui proses kematian.  Positive checks ini terbagi menjadi dua, yaitu misery (kemelaratan) dan Vice (kejahatan). Misery adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan kematian seperti wabah penyakit, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan dan peperangan. Sementara itu vice adalah segala jenis pencabutan nyawa manusia.
Teori Malthus merupakan sebuah teori sederhana dan menarik manakala kita berbicara mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Model Malthus ini bertumpu pada asumsi yang digunakan yaitu bahwa tingkat pertumbuhan penduduk disuatu negara memiliki hubungan langsung (secara positif) dengan tingkat pendapatan perkapita dari suatu negara yang bersangkutan.
Thomas Robert Malthus (1766-1834) dalam karangannya yang berjudul “Essai on Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the Speculations of Mr. Godwin, M. Condorcet, and The Othe Writers”tahun 1798 menyatakan bahwa penduduk (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk ini tidak setara dengan laju pertumbuhan produktivitas bahan makanan. Padahal manusia tidak bisa hidup tanpa bahan makanan. Apabila laju pertumbuhan penduduk ini tidak dikontrol, maka manusia akan mengalami kekurang bahan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan.
Dalam karyanya Essay on Population tersebut, Malthus menyatakan bahwa penduduk meningkat menurut deret ukur, sementara bahan pangan meningkat menurut deret hitung. Oleh karena itu pertumbuhan bahan pangan selalu dikalahkan oleh laju pertumbuhan penduduk.
Teori Malthus, menurut hemat saya, pertumbuhan penduduk tetap harus memperhatikan kelestarian lingkungan, artinya harus disesuaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hal ini perlu dilakukan karena pembangunan yang lakukan sekarang ini, jangan sampai merebut hak-hak hidup generasi penerus. Pembangunan harus ditujukan untuk mensejahterakan masyarakat sekarang dan generasi masa depan. Teknologi diharapkan bisa menciptakan peluang kehidupan yang jauh lebih baik dan murah.
Referensi:
1. BMP-MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
2. Paul B. Horton, Sosiologi jilid 2. Terjemahan Aminudin Ram, (Jakarta: Erlangga), h. 111

Thomas Robert Malthus mengemukakan bahwa manusia bertambah seperti deret hitung sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung. Sehingga menurutnya, produksi pangan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia karena jumlah manusia akan jauh lebih cepat bertambah, sehingga kemiskinan dan kemelaratan akan terjadi di muka bumi ini. Bila kita hidup di masa yang sama dengan Malthus, tentu kita berpikir yang sama. Akan tetapi sejarah memperlihatkan fakta yang jauh berbeda. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan pemikiran manusia untuk keluar dari permasalahan kehidupannya. Ilmu pengetahuan dengan berbagai macam teori-teorinya mampu membantu manusia untuk melakukan prediksi-prediksi atas sesuatu gejala kehidupan yang dialaminya, baik gejala alam, maupun sosial budaya. Manusia kemudian berusaha sedemikian rupa untuk mencari jalan keluar dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan inovasi-inovasi teknologi, diantaranya adalah usaha menciptakan alat-alat kontrasepsi dan pengembangan teknologi pertanian dan pangan.

Sumber : Modul Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, HERTATI, Dkk.